Amos 3:3 – Berjalan di Jalan-Nya atau jalanku?

ayat_140225

“Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji?” (Amos 3:3)

Saya punya anjing gembala Jerman yang sebelumnya anjing pemandu orang buta. Karena ia memiliki sedikit gangguan pada pangkal paha, ia dilepas untuk adopsi. Ketika kami terima, anjing ini memang telah terlatih sempurna. Kami bisa membawanya kemana saja. Ia senang duduk di samping kami. Kalau ada anjing lain lewat, ia tidak terlalu peduli.

Lalu saya mulai kewalahan. Saya tidak dapat melepaskannya dan membiarkannya berjalan di sekitar di taman. Hari demi hari ia semakin parah. Dan tau berikutnya? Ia menerkam anjing lain, mengejar kucing, kelinci, tupai dan apa saja yang dilihatnya.

Saya menelepon orang yang memeliharanya sebelumnya, dan bertanya apa yang salah. Mereka bilang saya tidak bisa membiarkannya melakukan semua yang namanya apa maunya anjing. Saya tidak bisa membiarkannya berhenti dan mengendus di mana saja ia ingin mengendus. Saya tidak bisa membiarkan dia mengejar kelinci ketika melihat kelinci.

Mereka memberi saya sebuah perangkat penutup moncong untuk dipasang dikepalanya. Dengan mengendalikan moncongnya berarti anjing itu akan patuh, karena itu perangkat itu akan menimbulkan rasa sakit ketika ditarik tuannya. Ketika saya mengenakan perangkat itu padanya, ia sejalan lagi dengan saya.

Kadang-kadang kita bisa menjadi seperti itu dalam hubungan dengan Allah. Kita berjalan kesana kemari dan menjadi sesuka hati, melakukan apa saja yang ingin kita lakukan. Jadi Allah harus menarik kita kembali ke jalur karena Dia ingin kita untuk berjalan bersama-Nya.

Untuk berjalan dengan Allah berarti saya harus masuk ke dalam keserasian dengan-Nya. Saya harus pergi ke jalan yang Dia inginkan saya pergi.

Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda berjalan dengan Tuhan hari ini? Atau apakah Anda menarik diri dari Dia, mencoba untuk melakukan hal-hal dengan cara Anda sendiri? Jika demikian, maka saatnya untuk berhenti, meminta pengampunan Allah, dan datang kembali dan bersatu dengan-Nya.
(Pdt Greg Laurie, Harvest Ministries)